SuratanBali.Com, DENPASAR - Para desainer muda dari kalangan milenial harus digandeng untuk membangkitkan gairah industri mode bertema seni budaya Bali seperti pada era tahun 80-an. Kalimat itulah yang dilontarkan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster saat membuka acara Fashion Bali Mode ke-6 Tahun 2019 di Level 21 Denpasar, Jumat (7/6).
“Ayo mari kita gairahkan lagi, dan khususnya dimunculkan oleh desainer dari kalangan generasi milenial Bali. Tentu untuk desainnya harus menyesuaikan dengan pembaharuan yang ada sekarang,” ajaknya. Diharapkan dengan terselenggaranya berbagai event fashion seperti Bali Mode akan mampu memacu kreasi desainer muda Bali untuk menciptakan berbagai karya desain berkualitas yang berdaya saing nasional maupun internasional.
Berbagai karya desain yang dihasilkan, tentunya tetap mengedepankan kearifan lokal Bali seperti berbahan dasar kain endek. Pada pagelaran tersebut di tampilkan berbagai mode desain bertajuk ornamen khas Bali seperti bentuk pepatran (flora), kekarangan (Fauna) dan nuansa seni budaya Bali lainnya.

"Semakin sering dilaksanakan event seperti ini, saya harapkan dapat menumbuhkan UKM-UKM di Bali seperti tahun 80-an, dimana banyak garmen-garmen yang lahir untuk memenuhi keperluan dan permintaan pasar dari luar,” jelasnya.
Ny. Putri Suastini Koster juga menyampaikan pentingnya peran pemerintah berupa standarisasi harga pada produk-produk yang dipasarkan UKM. "Standar harga produk UKM ini diperlukan agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat hingga dapat merusak harga pasar. Di samping itu pula perlu adanya sertifikasi mutu untuk menjaga kelayakan kualitas produk yang dijual" tambahnya. SB/SINTYA
Bagikan