SuratanBali.Com, KLUNGKUNG - Ketua PHDI Kabupaten Klungkung, I Putu Suarta bersama pengurus PHDI Klungkung lainnya sukses menggelar Upacara Manusa Yadnya dan Atma Wedana Masal Tahun 2019. Upacara Manusa Yadnya yang terdiri dari Upacara Metatah/Mepandes (Potong Gigi), Menek Dehe/Menek Kelih (Truna), Mapetik (Potong Rambut), sedangankan Upacara Atma Wedana terdiri dari Ngeroras dan Nuntun ini diselenggarakan secara bersamaan di Wantilan Pura Jagatnatha Klungkung.
Kata I Putu Suarta, ada sebanyak 616 peserta mengikuti upacara Manusa Yadnya sedangkan untuk Atma Wedana sebanyak 152 pengarep. Untuk Upacara Metatah/Mepandes (PotongGigi) diikuti 460 orang, Mepetik Rambut (Potong Rambut) 134 orang dan Upacara Menek Deha/Menek Kelih (Truna) 209 orang, sedangkan untuk upacara Ngeroras 159 Puspa, dan Nuntun 166 nama.
"Mereka sebagian besar berasal dari seluruh wilayah Kabupaten Klungkung namun ada pula yang berasal dari kabupaten lain. Dari tahun ketahun ada peningkatkan yang signifikan, ini menandakan responsif masyarakat Klungkung maupun diluar Klungkung untuk mengikuti upacara masal ini," ujar I Putu Suarta.
Dirinya juga menjelaskan dana keseluruhan untuk kegiatan Manusa Yadnya ini di danai oleh Pemerintah Kabupaten Klungkung melalui APBD, sedangkan untuk Atma Wedana di kenakan punia sebesar Rp 3,5 juta/pengarep. “Tujuan upacara ini untuk meringankan beban masyarakat dalam melakukan upacara adat seperti ini,” jelasnya.
Sebelumnya perlu diketahui bersama, bahwasannya rangkain upacara ini sudah dimulai dari Buda Wage Merakih, Rabu (11/9) dengan dilakukan upacara Matur Piuning, dilanjutkan Soma Umanis Medangkungan, Senin (23/9) dilakukan upacara Metatah, Mepetik, Menek Kelih, Mejaya-jaya ngantos puput dan untuk puncaknya diselenggarakan Wraspati Wage Medangkungan, Kamis (26/9).SB/REDAKSI
Bagikan