SuratanBali.Com, BULELENG- Ketua Komisi III Luh Marleni pimpin rapat dengar pendapat di Ruang Komisi III DPRD Buleleng pada Selasa (13/12). Dalam rapat tersebut, Marleni menyatakan Buleleng memiliki pendapatan retribusi parkir yang besar akan tetapi pendapatan daerah untuk tahun 2022 yang realisasinya masih di angka 43%. Sehingga, diperlukan adanya terobosan baru untuk mengatasi permasalahan tersebut di tahun depan.

Komisi III juga meminta Dinas terkait untuk mencoba menerapkan E-parkir di beberapa tempat guna memperoleh kepastian biaya parkir serta pungutan liar bisa dihindarkan. Kepala Dinas Perhubungan Buleleng, Gede Gunawan menyatakan, saat ini retribusi dari parkir yang sudah masuk sebanyak 43% atau sebanyak Rp2,4 Milyar dari target yang telah ditentukan yakni Rp5,5 Milyar. Target yang belum dipenuhi menurutnya disebabkan oleh tingginya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang diberikan pada retribusi parkir baik parkir tepi jalan umum maupun parkir khusus.

“Tahun depan kami akan mengupayakan untuk bisa mencapai target yang sudah ditetapkan oleh pimpinan dengan memaksimalkan potensi-potensi yang sudah kami deteksi dan akan menjajaki kerjasama dengan desa adat yang ada di Kabupaten Buleleng” pungkasnya.

Dalam rapat tersebut turut hadir Wakil Ketua Komisi III Ni Made Lilik Nurmiasih, Anggota Komisi III  I Nyoman Meliun serta Kepala Dinas Perhubungan Gede Gunawan Adnyana Putra, dan Kabid Penagihan dan Evaluasi BPKPD Kabupaten Buleleng Ida Bagus Perang Wibawa.SB/KA

Bagikan