By Sintya
13 June 2019
SuratanBali.Com, DENPASAR - Konsep Tri Sakti Bung Karno yang salah satunya berbunyi Berdikari di Bidang Ekonomi benar-benar diimplementasikan secara serius oleh Gubernur Bali, Wayan Koster. Dengan memanfaatkan ajang tahunan terakbar di Pulau Dewata, yakni Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019, Wayan Koster yang merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini membuktikan diri berpihak kepada para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) dengan membebaskan sewa stand pameran bagi para pelaku IKM di arena PKB.
Sehingga dalam pengamatan SuratanBali.Com nilai berdikari di bidang ekonomi yang pada hakikatnya adalah spirit kebangsaan yang harus diwujudkan dari waktu ke waktu oleh seluruh kekuatan bangsa, guna menjadikan bangsa Indonesia yang mandiri sejatinya mulai bangkit di Provinsi Bali dan di usia muda jabatan Wayan Koster sebagai Gubernur Bali.
Keberpihakan Gubernur Koster terhadap IKM ini terlihat ketika ia menggelar konferensi pers bersama para awak media jelang pelaksanaan PKB ke-41 tahun 2019, di gedung Wiswasabha Utama Kantor Gubernur Bali di Denpasar, Senin (10/6). “Pelaksanaan PKB ke-41 merupakan kegiatan PKB yang pertama di periode kepemimpinan saya. PKB ini juga menjadi momentum meningkatkan minat masyarakat untuk membangun seni budaya tradisi yang terlupakan, agar tidak punah,” ujar Wayan Koster.
Gubernur Koster yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, AA Ngurah Oka Sutha Diana dan Kepala Biro Umum Setda Provinsi Bali, Gede Darmawa menegaskan gagasan pembebasan sewa stand pameran bagi para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di arena PKB. "Pemasaran produk lokal maupun kuliner Bali saat ini tidak akan dikenakan biaya sewa lagi. Kita harus mengedepankan keberpihakan kepada IKM. Namanya IKM, usaha dan modalnya pasti kecil, jadi pemerintah harus ada untuk memberi dukungan. Kita jadikan PKB sebagai ajang promosi produk mereka,” jelasnya.
Selain itu, sejalan dengan Pergub Nomor 97 Tahun 2018, Wayan Koster mengimbau PKB harus menjadi event ramah lingkungan. "Jadi segala sarana dekorasi dan sebagainya diutamakan penggunaan bahan-bahan alami seperti bambu, janur, aneka bunga, dan dedaunan. Pokoknya sebisa mungkin dirancang terbebas dari bahan plastik atau sterofoam sekali pakai,” tambahnya. SB/SINTYA