SuratanBali.Com, DENPASAR - PAC IPNU IPPNU Denpasar Selatan mengadakan seminar Moderasi Beragama yang berlokasi di Madrasah Karakter Mutiara Bunda Bali, Denpasar pada Minggu (2/10/22). Dengan semangat Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati pada 1 Oktober dan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober, seminar Moderasi Beragama mengangkat tema " Pendidikan Karakter Pelajar dalam Merawat Kebhinekaan dan Mencintai Kebudayaan ".
Penguatan moderasi beragama di Indonesia saat ini penting dilakukan didasarkan fakta bahwa Indonesia adalah bangsa besar yang sangat majemuk dengan berbagai macam suku, bahasa, budaya dan agama. Indonesia juga merupakan negara yang agamis walaupun bukan negara berdasarkan agama tertentu.
Rekan Fikri selaku ketua panitia seminar dalam sambutannya menyampaikan seminar moderasi beragama ini dilakukan dalam rangka penguatan karakter pelajar agar mampu menyadari, memahami dan mencintai budaya bangsa sebagai kewajiban dalam menjalankan keberagaman dan kebhinekaan Indonesia.
“Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila dan Hari Batik Nasional, kami mengkolaborasikan kedua peringatan tersebut menjadi kegiatan pendidikan karakter pelajar untuk ikut andil dalam merawat kebhinekaan dan ajang bagi pelajar untuk mencintai budaya Indonesia terkhusus mencintai Batik sebagai sejarah peradaban Indonesia.” sebutnya
Kegiatan dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari keterwakilan berbagai Agama, Organisasi Pelajar, Kemahasiswaan dan Sekolah Menengah Atas sederajat yang ada di Denpasar Selatan yang serempak menggunakan batik.
Seminar diisi oleh tiga narasumber, diantaranya seorang pakar hukum, I Putu Dwika Ariestu, S.H, M.H., seorang pakar moderasi beragama sekaligus Waketum MUI Kota Denpasar, Asy'ari Muslih, S.H.I, dan juga seorang pakar anti radikalisme sekaligus founder Aswaja Dewata, M Taufiq Maulana.SB/REDAKSI
Bagikan