SuratanBali.Com,Denpasar – Sebagai bagian dari rangkaian FANTASI (Festival Anak dan Temu Kreasi) 2025, Forum Anak Daerah (FAD) Provinsi Bali mengadakan kunjungan penuh kasih ke SLB Negeri 1 Denpasar. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap anak-anak berkebutuhan khusus, yang masih rentan mengalami diskriminasi dan kekerasan.
Kekerasan terhadap anak—baik secara fisik, verbal, maupun emosional—masih menjadi tantangan yang nyata di berbagai lingkungan. Anak-anak berkebutuhan khusus bahkan lebih rentan karena keterbatasan dalam mengakses bantuan, mengekspresikan diri, dan mendapatkan perlindungan. Melalui kegiatan ini, FAD Bali ingin mengedukasi serta mengajak semua pihak untuk lebih peduli dan aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak.
Sebagai langkah antisipasi, Forum Anak Daerah Provinsi Bali memperkenalkan pentingnya pencegahan kekerasan pada anak melalui pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami. Anak-anak diajak bermain “Kartu Anak Indonesia Hebat”, sebuah permainan interaktif yang mengenalkan hak anak, keberanian, dan cara melindungi diri dari kekerasan.
Keceriaan memuncak saat seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu “10 Hak Anak”, menciptakan suasana hangat, inklusif, dan penuh kebahagiaan.
“Sejatinya kesempurnaan bukan pada apa yang terlihat, tapi apa yang kamu berikan dari hati,”
ungkap Indira Pramestya, Ketua Panitia FANTASI 2025.
Ia juga menegaskan bahwa setiap anak berhak untuk mendapatkan perlindungan tanpa perbedaan sosial, kekerasan pada anak masih sering kita jumpai, maka dari itu di sinilah peran kita untuk melindungi satu sama lain.”
Sementara itu, Ketua FAD Bali, Anak Agung Istri Mahisa Gangga Dewi, juga menegaskan komitmennya:
“Setiap anak punya potensi luar biasa. Mari ciptakan ruang aman dan ramah bagi semua, karena tak ada anak yang kurang hanya belum diberi cukup kesempatan. Tak ada anak yang pantas untuk didiskriminasi, karena setiap anak berhak untuk dilindungi.”
Senyum hangat dan kegembiraan terpancar di wajah para peserta sepanjang kegiatan berlangsung. Momen ini menjadi pengingat bahwa setiap anak, apapun keadaannya, berhak tumbuh dengan bahagia, aman, dan penuh cinta. Karena sejatinya, setiap anak itu istimewa, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk saling melindungi.SB/FA
Bagikan