SuratanBali.Com, DENPASAR — Gubernur Bali, Wayan Koster, meresmikan peluncuran 1st Wi-Fi 7: Next-Generation Connectivity di SMPN 15 Denpasar, Padang Sambian Kaja, Denpasar, Jumat (3/10/2025).
Peluncuran Wi-Fi 7 di Bali merupakan yang pertama kali, diantara daerah - daerah lain di Indonesia. Peluncuran ini menjadi tonggak penting bagi Bali menuju Bali Era Baru yang berbasis teknologi digital. Transformasi Digital Dimulai dari SMPN 15 Denpasar, dari Bali untuk indonesia.
Acara yang diinisiasi bersama Starlight, Bali Internet, dan Huawei ini disebut Koster sebagai “lompatan besar bagi Bali untuk menjadi Pulau Digital.”
Gubernur Wayan Koster mengatakan, dengan kecepatan berlipat-lipat melalui teknologi Wi-Fi 7, Bali yang wilayahnya relatif kecil akan dapat terhubung hingga ke pelosok Desa. "Tidak ada lagi daerah yang disebut terpencil,” ujar Wayan Koster dalam sambutannya seraya menyampaikan untuk pengembangan jaringan internet sudah menjadi prioritas sejak periode pertamanya memimpin Bali (2018–2023).
Pemerintah Provinsi Bali dikatakannya telah menyediakan Wi-Fi gratis untuk SMA, SMK, Puskesmas, desa adat, dan destinasi pariwisata. Program itu dimulai sejak 2020–2021 dan terus berlanjut hingga kini. “Kami ingin seluruh masyarakat Bali mendapat akses internet yang setara. Dengan teknologi ini, kita tidak hanya membangun jaringan, tetapi juga membangun kesetaraan akses dan peluang,” tegas Koster.
Sementara CEO Bali Internet, Muhammad Arif, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa hasil survei terbaru menunjukkan tingkat pengguna internet di Bali telah mencapai 90,5%, dengan rata-rata kecepatan internet 49,1 Mbps, hampir dua kali lipat dari kecepatan rata-rata nasional.
Ia menambahkan, sebagai brand yang lahir dan berbasis di Denpasar, Bali Internet memiliki komitmen untuk menghadirkan layanan internet terbaik di Pulau Dewata dan mendukung misi menjadikan Bali sebagai “The Real Digital Hub of Indonesia.”
Arif pun menjelaskan alasan pihaknya memilih sekolah sebagai lokasi peluncuran Wi-Fi 7. “Menurut kami, indikator kemajuan suatu negara saat ini adalah infrastruktur digital dan pendidikan. Karena itu, kami menghadirkan infrastruktur dengan kecepatan hingga 2 Gbps, sekaligus memperkenalkan konsep Smart Classroom,” katanya.
Smart Classroom, lanjut Arif, diharapkan mampu membantu pemerataan pendidikan di Indonesia. “Guru-guru terbaik di kota-kota besar dapat berbagi ilmu dengan murid di daerah yang jauh, sehingga mereka mendapat kesempatan belajar yang sama,” ujarnya.SB/**
Bagikan