SuratanBali.Com, DENPASAR - Gubernur Bali 2018 - 2023, Wayan Koster disambut Salam Pancasila, dengan pekik merdeka, merdeka, merdeka oleh mahasiswa dan dosen di Bali Dwipa University saat memberikan Kuliah Umum yang bertema "Gen-Z Penerus Masa Depan Bali : Membangun Peradaban Masa Depan Bali", pada Senin, 29 Juli 2024.
Wayan Koster dalam kuliah umumnya menguraikan tentang masalah yang dihadapi Bali. Kata Koster ada 6 masalah yang dihadapi Pulau Dewata, diantaranya: 1) Wilayah Bali yang kecil (luas 5.590 Km2), telah menjadi pertarungan banyak pihak yang mengeksploitasi Bali; 2) Jumlah Penduduk Bali 4,32 juta yang semakin meningkat, saat ini membutuhkan sumber kehidupan; 3) Terkikisnya adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal yang dapat mengancam keajegan dan daya tarik Bali; 4) Sumber daya alam semakin terbatas, yang mampu mengancam kehidupan masyarakat; 5) Lahan produktif dan sawah semakin berkurang akibat masifnya alih fungsi lahan; dan 6) Kebutuhan pangan yang strategis semakin bergantung dari luar.
Atas masalah tersebut, berbagai upaya telah dilakukan oleh Gubernur Bali 2018 - 2023, Wayan Koster yang ditandai dengan adanya pencapaian pembangunan Bali 5 Tahun (2018-2023) yang meliputi menjaga adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali, menjaga kelestarian ekosistem alam, bangga produk lokal Bali, pembangunan infrastruktur dan sarana - prasarana strategis, serta memperkokoh perekonomian Bali.
Untuk pembangunan masa depan Bali juga telah direncanakan oleh Wayan Koster dengan landasan Undang - Undang Nomor 15 Tahun 2023 tentang Provinsi Bali dan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 tentang Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025 - 2125, yang mana landasan diatas diharapkan mampu membangun Masa Depan Bali dengan : 1) Memperkuat dan memajukan adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali, pengendalian; 2) Pengendalian alih fungsi lahan produktif dan sawah; 3) Kedaulatan pangan; 4) Bali Mandiri Energi dengan Energi Bersih; 5) SDM Bali Unggul; 6) Meningkatkan pembangunan infrastruktur; dan 7) Transformasi ekonomi.
Wayan Koster diakhir kuliah umumnya mendapat apresiasi, karena mampu mewujudkan pemerataan pembangunan di Bali, yang diantaranya meliputi: 1) Pelindungan Kawasan Suci Pura Agung Besakih; 2) Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (dalam proses); 3) Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali (dalam proses dan hampir selesai); 4) Shorcut Singaraja-Mengwitani; 5) Pelabuhan Sanur-Denpasar; 6) Pelabuhan Sampalan-Nusa Penida; 7) Pelabuhan Bias Munjul-Nusa Ceningan; sampai 8) Jalan Tol Jagat Kerthi Bali, Gilimanuk-Mengwi (dalam proses).SB/REDAKSI
Bagikan