SuratanBali.Com, DENPASAR - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Negeri di Bali menimbulkan berbagai polemik, mulai dari adanya informasi jual beli domisili, minimnya jumlah SMA/SMK Negeri di tingkat Kecamatan, hingga kalahnya siswa berprestasi masuk di sekolah negeri. Hal itu kemudian membuat orang tua siswa berdemo ke Wantilan DPRD Bali, Senin (8/7) lalu dan ada siswa yang menangis dihadapan Ketua Komisi IV DPRD Bali, Nyoman Parta karena prestasinya tidak dianggap oleh SMA Negeri yang menjadi bidikannya.
Hal inilah yang dirasakan siswi, Ni Made Ayu Laksmy Dewi ketika lulusan SMP Negeri 2 Kuta Utara yang tiba-tiba menangis ke wakil rakyat PDI Perjuangan itu (Nyoman Parta,Red) akibat Ni Made Ayu Laksmy Dewi kalah di PPDB dan tidak mendapatkan sekolah di SMA Negeri 1 Kuta Utara.
Sehingga segudang prestasi yang dimiliki Ni Made Ayu Laksmy Dewi yang semuanya bersumber dari Cabang Olahraga (Cabor) Bulutangkis seakan-akan tidak berguna. Padahal Ni Made Ayu Laksmy Dewi selalu menang disetiap pertandingan yang diikutinya, seperti mendapatkan Juara II Tunggal Pemula Putri di Cabor Bulutangkis Kabupaten Badung serangkaian HUT Republik Indonesia Ke-71 Tahun 2016, selanjutnya di Tahun 2017 Ni Made Ayu Laksmy Dewi berhasil meraih Juara III dalam perhelatan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (02SN) Sekolah Menengah Pertama Cabor Bulutangkis Putri Tingkat Provinsi Bali.

Tahun berikutnya, Ni Made Ayu Laksmy Dewi kembali mendapatkan Juara III Tunggal Putri Tingkat SMP Cabor Bulutangkis dalam ajang Porjar Provinsi Bali Tahun 2018, kemudian di Pojar Kabupaten Badung mendapatkan Juara I di Cabor Bulutangkis. Prestasinya kian menumpuk, ketika ia kembali mendapatkan Juara I Ganda Remaja Putri di Cabor Bulutangkis pada ajang Mangupura Cup IV Tahun 2018, kemudian Juara II Tunggal Remaja Putri di Kejuaraan Bulutangkis, Mangupura Cup IV Tahun 2018, dan Juara III Tunggal Taruna Putri di Cabor Bulutangkis Mangupura Cup IV.SB/WIRA
Bagikan