By dama
17 February 2025
Suratanbali.Com, BULELENG - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Interprofesional Education (IPE) dari Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Denpasar melaksanakan kegiatan matur piuning di Pura Desa Tejakula pada Minggu, 19 Januari 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa Tejakula, Kelian Adat, Kelian Banjar Tegal Sumaga, serta tokoh masyarakat setempat. Matur piuning merupakan tradisi adat Bali sebagai langkah awal dalam memulai suatu kegiatan atau pekerjaan. Dalam konteks ini, kegiatan ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan KKN mahasiswa IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar di Desa Tejakula. Diharapkan, kegiatan KKN ini dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan pembangunan di Desa Tejakula, khususnya dalam bidang kesehatan.
Hari pertama KKN IPE 2025 di Desa Tejakula dimulai dengan aksi nyata mahasiswa dalam upaya pencegahan demam berdarah. Mereka turut berpartisipasi dalam kegiatan fogging yang digelar hari itu, menyasar kawasan Banjar Tegal Sumaga sebagai langkah preventif dalam mengendalikan penyebaran nyamuk penyebab demam berdarah.
Kegiatan ini bekerja sama dengan tim kesehatan desa, yang sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada warga mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk. Mahasiswa KKN juga turut memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur Ulang) serta mendeteksi jentik nyamuk di tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan. Setelahnya dilanjutkan dengan pembukaan KKN IPE Desa Tejakula di kantor Desa Tejakula. Acara ini dihadiri oleh Kepala Desa Tejakula beserta perangkat desa, bidan desa, dosen pembimbing dari universitas, Babinsa (Bintara Pembina Desa) dan Babinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat).
Di hari lain, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Interprofesional Education (KKN IPE) dari Poltekkes Denpasar telah menunjukkan kepedulian mereka terhadap kesehatan masyarakat Desa Tejakula dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan posyandu di banjar-banjar seperti Kelodan, Kanginan, dan Sukadarma pada tanggal 21 dan 22 Januari 2025. Mereka tidak hanya terjun langsung membantu pengukuran antropometri, tetapi juga memberikan sosialisasi mengenai gizi dan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sangat penting untuk diketahui masyarakat. Selain itu, pada tanggal 22 Januari, mahasiswa KKN IPE juga turut serta dalam memberikan imunisasi pada bayi dan balita di beberapa posyandu yang mereka kunjungi.
Tidak hanya itu, pada tanggal 6 Februari, mahasiswa KKN IPE juga turut serta dalam posyandu balita dan lansia yang diadakan serentak di wantilan banjar dinas Tegal Sumaga. Kehadiran mereka memberikan semangat baru bagi para peserta posyandu. Selain membantu pelaksanaan pengukuran antropometri, mahasiswa juga memberikan imunisasi pada bayi dan balita, sebuah langkah penting untuk menjaga kesehatan generasi penerus bangsa. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat dan perangkat desa setempat, yang merasa sangat terbantu dengan kehadiran mahasiswa KKN IPE.
Langkah pengabdian ini berlanjut pada 23-24 Januari 2025 di Balai Banjar Dinas Kanginan, di mana mahasiswa menyisir rumah-rumah warga untuk melakukan pendataan kesehatan ibu hamil, balita, remaja, dan lansia. Data yang dikumpulkan ini menjadi potret awal kondisi kesehatan masyarakat, yang nantinya akan digunakan untuk intervensi lebih lanjut. Survei kesehatan yang dilakukan di Desa Tejakula bertujuan untuk mendata masalah kesehatan yang ada di masyarakat dengan fokus utama pada ibu hamil, ibu balita, remaja, dan lansia.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat teridentifikasi kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian lebih, sehingga program-program kesehatan yang lebih tepat sasaran dapat direncanakan. Langkah ini merupakan upaya nyata dalam meningkatkan kesejahteraan dan
kualitas hidup warga Desa Tejakula, sekaligus memperkuat peran aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan mereka sendiri.
Aksi Kebersihan Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, pada tanggal 26 Januari 2025, mahasiswa KKN melakukan kerja bakti membersihkan area posko. Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi seluruh peserta serta masyarakat sekitar.
Sosialisasi Kesehatan dan Kesiapsiagaan Bencana Di penghujung Januari, mahasiswa KKN IPE mengarahkan fokus mereka pada edukasi kesehatan dan kesiapsiagaan bencana. Pada 31 Januari 2025, mahasiswa KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar melaksanakan kegiatan Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di Desa Tejakula sebagai upaya pencegahan penyakit demam berdarah. Kegiatan ini melibatkan pemeriksaan langsung ke rumah-rumah warga untuk memastikan tidak ada genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi penyebab utama penyakit tersebut. Mahasiswa juga memberikan edukasi kepada warga tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menutup tempat penampungan air, serta rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dengan langkah ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan mencegah terjadinya wabah demam berdarah di desa.
Pada tanggal 1 Februari, mahasiswa KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar di Desa Tejakula mengadakan sosialisasi kesehatan di TK dan SD. Di TK, sosialisasi berfokus pada cara menyikat gigi yang benar, dengan tujuan mengajarkan kebiasaan menjaga kesehatan gigi sejak dini. Mengajarkan anak-anak menyikat gigi yang baik akan mencegah masalah gigi seperti gigi berlubang, yang dapat mempengaruhi perkembangan dan kesehatan mereka ke depan. Dengan cara yang interaktif dan menyenangkan, anak-anak diajak untuk memahami
pentingnya merawat kebersihan mulut.
Di tingkat SD, sosialisasi dilakukan dengan pendekatan yang lebih seru dan interaktif, membahas dua hal penting yaitu stunting dan manfaat sarapan pagi. Mahasiswa mengajak anak-anak untuk mengenal bahaya stunting yang bisa menghambat pertumbuhan tubuh dan kecerdasan mereka, sekaligus mengajak mereka memahami betapa pentingnya sarapan pagi sebagai sumber energi untuk memulai hari. Dengan sarapan yang sehat, anak-anak bisa lebih bersemangat dan fokus saat belajar, serta lebih aktif mengikuti kegiatan di sekolah. Harapannya, melalui kegiatan ini, anak-anak dan orang tua dapat lebih menyadari pentingnya menjaga pola makan yang baik dan hidup sehat sejak usia dini.
Pada 4 Februari 2025, uji coba produk expo yang ketiga dilakukan di Wantilan Banjar Tegal Sumaga, Desa Tejakula, oleh mahasiswa KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar bersama para kader kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk makanan tambahan (PMT) yang dibuat dari bahan pangan lokal, seperti ikan mambal, sayuran, bihun, dan buah-buahan tropis. Melalui inovasi produk berbasis potensi lokal ini, diharapkan mampu meningkatkan perekonomian desa sekaligus memperkuat ketahanan pangan setempat. Para kader dan mahasiswa turut berkolaborasi dalam proses produksi dan pengemasan, menciptakan sinergi positif antara dunia pendidikan dan masyarakat. Expo ini diharapkan dapat membuka peluang usaha baru bagi warga, sembari memperbaiki gizi masyarakat dengan makanan yang sehat dan terjangkau.
Tak hanya kesehatan, mahasiswa juga membangun kesadaran akan kesiapsiagaan bencana. Pada 5 Februari 2025, mereka mengadakan sosialisasi Desa Tangguh Bencana (DESTANA), memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi ancaman alam yang bisa datang kapan saja.
Sebagai puncak dari rangkaian kegiatan KKN IPE di Kabupaten Buleleng, pada 7 Februari 2025, mahasiswa KKN IPE akan menggelar Expo di Desa Tejakula, menampilkan beragam inovasi dan hasil kerja nyata yang telah mereka jalankan selama program. Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk melihat langsung produk lokal, inovasi kesehatan, serta program pemberdayaan yang dikembangkan mahasiswa bersama kader desa. Acara ini kemudian akan ditutup secara resmi pada 7 Februari 2025 di Balai Desa Tejakula, menandai akhir dari perjalanan pengabdian mereka.
Tak hanya di Tejakula, penutupan serentak KKN IPE di seluruh Kabupaten Buleleng juga akan digelar di Desa Bondalem, di mana Expo besar-besaran diadakan dengan kehadiran pihak kampus, perangkat desa, masyarakat setempat, serta mahasiswa. Acara ini menjadi momen penting untuk memperlihatkan sinergi antara pendidikan, pemberdayaan, dan kolaborasi masyarakat dalam menciptakan perubahan positif. Expo tersebut tidak hanya menampilkan produk lokal dan hasil karya mahasiswa, tetapi juga menjadi ajang berbagi inspirasi untuk keberlanjutan program yang mendukung kesejahteraan desa.
Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan KKN IPE Poltekkes Kemenkes Denpasar 2025 di Desa Tejakula, mahasiswa telah menorehkan kontribusi yang signifikan dalam membangun kesadaran dan ketahanan masyarakat terhadap kesehatan. Melalui langkah-langkah strategis seperti sosialisasi kesehatan di sekolah, pendampingan kader, pemeriksaan kesehatan, hingga pengembangan produk lokal untuk pemberdayaan ekonomi, para mahasiswa berhasil menciptakan dampak yang berkelanjutan. Tidak hanya mengedukasi, mereka juga membangun fondasi yang kuat bagi kesehatan desa dengan memberdayakan warga untuk lebih peduli terhadap kesehatan mereka sendiri.
Penutupan kegiatan ini menandai akhir dari sebuah pengabdian, namun jejak yang ditinggalkan akan terus memberi manfaat bagi masyarakat. Kehadiran mahasiswa KKN IPE bukan hanya untuk menjalankan program sementara, tetapi sebagai katalis perubahan jangka panjang yang mampu memperkuat kesejahteraan dan kesehatan Desa Tejakula di masa depan.RLS