Monumen yang dibangun dan dikenal masyarakat Buleleng dengan nama patung Ki Barak Panji Sakti ini, sebagai wujud nyata Gubernur Wayan Koster dalam memuliakan sejarah pengabdian Ki Barak Panji Sakti sebagai Raja Buleleng.
Pembangunan monumen ini juga sebagai bentuk kepedulian terhadap rangkaian sejarah salah satu icon Buleleng. Patung setinggi 6,6 meter karya seniman Komang Agus Parinta asal Singapadu, Gianyar tersebut sudah selesai diplaspas dengan pecaruan panca kelud, bertepatan rahina Tilem sasih Kawulu, Soma Paing, Merakih (Senin, 20/2/2023).
Upacara pemlaspas dan pecaruan panca kelud penataran Monumen Anglurah Panji Sakti dihadiri langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Ketua DPRD Buleleng, I Gede Supriatna, bersama keluarga besar Puri Agung Buleleng.
Sebelumnya, Pasemetonan Puri Buleleng, Trah Tunggal Anglurah Panji Sakti bersama Wayan Koster bertemu di Jayasabha, Denpasar. Dalam pertemuan itu, Pasemetonan Puri Buleleng menilai Wayan Koster tidak saja membangun infrastruktur, tetapi Wayan Koster juga memikirkan kesejarahan di Buleleng, hingga patung yang sangat kami sakralkan yaitu patung Ki Barak Panji Sakti.
"Ini adalah tonggak sejarah dan dulu kami berkeinginan membangun patung Ida Bhatara Ki Barak Panji Sakti, namun Gubernur Bali, Wayan Koster ternyata yang sudah menginisiasi dan mewujudkannya. Untuk itu, kami memohon saat pemelaspasan nanti, ijinkanlah kami untuk menghaturkan sembah bhakti di Patung Ki Barak Panji Sakti sebagai wujud penghormatan kami kepada beliau dan memberikan taksu untuk kejayaaan Pulau Bali," kata Pasemetonan Puri Buleleng.SB/REDAKSI