SuratanBali.Com, DENPASAR - Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster bersama dengan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada, serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr. I Nyoman Gede Anom, berkesempatan menjadi narasumber dalam program Dialog Khusus di INews TV, Denpasar pada Senin, (30/1).
Ny. Putri Koster dalam kesempatannya mengatakan bahwa dalam setiap kegiatan TP PKK selalu memiliki program aksi sosial dan sosialisasi. Salah satu program sosialisasi adalah menyebarkan informasi terkait isu-isu yang berkembang di masyarakat. “Saat ini isu tentang penularan rabies tentang marak, untuk itu PKK hadir di sini memberikan informasi terkait hal tersebut,” jelasnya pada acara yang dipandu oleh Trya Wahyudha.
Lebih lanjut, pendamping orang nomor satu di Bali itu mengatakan bahwa PKK dengan kekuatannya yang menjangkau hingga unit terkecil dari masyarakat yaitu keluarga, selalu berupaya mengedukasi masyarakat, terutama yang paling utama di tingkat keluarga. Menurutnya PKK selalu bersinergi dengan pemerintah, terutama menyebarkan program-program pemerintah, khususnya Pemprov Bali.
“Topik yang saat ini lagi hangat-hangatnya adalah tentang penanganan rabies di Provinsi Bali, untuk itu ami hadir di sini mengedukasi masyarakat terkait pencegahan dan penanganan rabies,” imbuhnya.
Wanita yang akrab disapa Bunda Putri itu pun mengatakan pentingnya proaktif masyarakat dalam menangani wabah rabies yang mulai marak dewasa ini. Ia mengatakan bahwa pemerintah dalam hal ini Pemprov Bali bertugas membuat regulasi tentang pencegahan dan penanganan rabies, sementara masyarakat harus lebih proaktif dalam menjalankan regulasi tersebut.
“Pemerintah sudah membentuk sebuah regulasi yang terencana, terpola dan terintegrasi. Sehingga semua komponen harus bisa menjalankan fungsinya, media menjembatani hingga masyarakat yang proaktif, sehingga program ini bisa cepat paripurna. Jadi kita tidak usah menunggu 2030 untuk menuntaskan virus rabies. Covid-19 saja bisa kita tuntaskan dalam dua tahun,” paparnya.
Untuk itu, ia pun mengatakan fokusnya tahun 2023 ini adalah sosialisasi yang lebih gencar lagi terkait penanggulangan rabies. Sosialisasi itu menurutnya selain langsung turun memberikan informasi ke masyarakat juga bisa melalui media cetak, elektronik maupun media sosial. “Hari ini saya datang ke iNews dan berharap ribuan bahkan jutaan penonton iNews bisa mengerti tentang penanganan rabies lalu menginformasikan dengan baik ke orang sekitarnya. Sehingga kita semua lebih tanggap dengan virus ini,” tutupnya sembari mengatakan jangan sampai pariwisata turun lagi, karena kasus rabies, setelah beberapa hari terakhir ini bangkit lagi dari pandemi Covid-19.SB/REDAKSI
Bagikan