SuratanBali.Com, DENPASAR - Tidak pernah bosan dan lelah, Ny. Putri Koster selaku Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Bali mengingatkan agar perajin asal Bali di sembilan (9) Kabupaten/ Kota untuk menjaga dan melestarikan warisan leluhur berupa rajutan kain tenun tradisional daerahnya masing-masing untuk tidak di rubah terlalu banyak dari aslinya, terutama pada tumpukan benang yang mengakibatkan semakin mudah ditiru dan berbeda dari ke-khasan daerah asalnya.
"Jangan sampai satu desain kain tenun tradisional kita mudah ditiru oleh daerah lain, sehingga warisan yang harusnya hanya milik daerah kita (dan yang harusnya hanya bisa ditemukan didaerah kita) ke depannya bisa ditemukan di mana-mana, itu akan menyebabkan perajin kita akan semakin malas untuk berkreasi dan memproduksi tenun tradisional (endek dan songket) lagi," tegas Ny. Putri Koster saat membuka Pameran IKM Bali Bangkit Tahap IX Tahun 2022, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Art Center -Denpasar, Rabu (2/11).
Melalui pameran IKM Bali Bangkit yang sampai saat ini memasuki tahap ke-9 secara tidak langsung memberikan kesempatan kepada perajin untuk berinovasi menciptakan karya kerajinan khas daerahnya tanpa harus menghilangkan nilai budaya yang sudah dimiliki sejak dulu.
"Dengan aktif memasarkan kerajinan tangannya, setiap perajin tentu akan semakin kreatif juga menciptakan inovasi tanpa menggeser ciri khas kain daerahnya, karena jika bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan warisan budaya leluhur yang kian hari semakin mudah ditiru oleh pihak lain dengan memanfaatkan sistem teknologi, yang dengan mudah menghasilkan kain jiplakan melalui printing mesin atau sablon tanpa harus menyusun benang", imbuh Ny. Putri Koster yang selalu setia mengawal perajin IKM untuk menjaga kelestarian kain tenun sesuai khas daerahnya masing-masing.SB/REDAKSI
Bagikan