By GusAr
07 October 2019
SuratanBali.Com, DENPASAR - Ny Putri Koster selaku istri Gubernur Bali dan Ketua TP PKK Provinsi Bali menginginkan agar para penyandang disabilitas diberi ruang dan kesempatan yang sama dengan masyarakat lainnya, khususnya dalam berkesenian. "Jangan para penyandang disabilitas lantas dikucilkan dan dipisahkan dari mereka yang beruntung dikarunia fisik yang sempurna," ujar Ny Putri Koster saat memberi sambutan pada pembukaan Festival Kesenian Bali (FKB) Penyandang Disabilitas yang berlangsung di Gedung Kriya, Taman Budaya Provinsi Bali, Jumat (4/10).
Mengawali sambutannya, Ny Putri Koster menyampaikan rasa haru dan bangga, karena bisa hadir di tengah-tengah para seniman luar biasa. Menurut wanita yang dikenal sebagai seniman panggung ini, kemampuan berkesenian para penyandang disabilitas tak kalah dengan mereka yang dikaruniai kesempurnaan fisik. "Kurangnya kan hanya sedikit yaitu di raga, sedangkan jiwa dan semangatnya belum tentu kalah," ujarnya.
Ibu dua putri ini menambahkan, dalam berkesenian, para penyandang disabilitas tak mesti seratus persen meniru mereka yang memiliki kesempurnaan fisik. Ia lantas mencontohkan salah satu jenis tarian yakni tari penyambutan panyembrahma yang di awal acara dibawakan oleh penari di atas kursi roda. "Jika punya kekurangan di kaki, penari bisa menekankan gerakan tangan, kepala dan seledetan mata. Seperti yang dilakukan anak-anak tadi. Itu menjadi daya tarik luar biasa. Harus disiasati, karena kreativitas itu justru muncul karena keadaan," tambahnya.
Oleh sebab itu, ia mendorong para seniman disabilitas jangan pernah surut dalam mengasah kemampuan. "Yang punya bakat megambel, latih megambel. Yang berbakat menari, silahkan belajar menari," dorongnya.
Pada bagian lain, Ny Putri Koster melontarkan ide pembangunan kampung disabilitas. Menurutnya, akan sangat luar biasa kalau Bali bisa mewujudkan sebuah tempat khusus bagi penyandang disabilitas, di mana semua kegiatan mereka dilaksanakan di sana.
"Bukan untuk memisahkan mereka, tapi di sana tempat mereka berkiprah, mengasah keterampilan dan ajang memasarkan hasil kreativitas mereka," paparnya. Lebih dari itu, keberadaan kampung disabilitas akan mengoptimalkan upaya pengembangan potensi mereka. "Misalnya mereka butuh seniman untuk melatih, kita datangkan ke sana," ujarnya sembari berharap idenya itu bisa segera terwujud.
Sementara itu, Gubernur Bali dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kadis Sosial, I Dewa Gede Mahendra Putra mengapresiasi FKB Penyandang Disabilitas sebagai bagian dari upaya pemajuan bidang kebudayaan. Gubernur Koster menilai, meski hidup dengan keterbatasan, para penyandang disabilitas telah mampu menorehkan berbagai prestasi di berbagai bidang. Oleh sebab itu, sudah sepantasnya mereka diberi ruang seluas-luasnya untuk menunjukkan hasil karya kepada masyarakat luas.
Ketua Yayasan Bunga Bali, IGB Alit Putra selaku penggagas acara menghaturkan terima kasih atas besarnya perhatian yang ditunjukkan Ny Putri Koster. Menurut Alit Putra, yayasan yang dikelolanya menaungi tak kurang dari 7.000 penyandang disabilitas yang tersebar di seluruh Bali. Aktivitas yayasan yang berdiri sejak tahun 2003 ini antara lain memberi bantuan pengobatan dan mewadahi kreativitas penyandang disabilitas.
“Saya berharap dengan dukungan Pemprov Bali, FKB Penyandang Disabilitas bisa menjadi agenda tahunan,” jelasnya.
Sementara itu, pembukaan FKB Penyandang Disabilitas ditandai dengan pengguntingan pita oleh Putri Koster didampingi Kadis Sosial Dewa Mahendra. Acara pembukaan FKB Penyandang Disabilitas diakhiri dengan peninjauan stand pameran lukisan dan cideramata oleh Ny Putri Koster. Selain berbincang hangat dengan peserta, ia juga memborong hasil karya mereka.
Acara pembukaan FKB Penyandang Disabilitas dimeriahkan pula oleh penampilan tari di atas kursi roda, pembacaan puisi dan atraksi kesenian lainnya yang mengundang decak kagum penonton. Kegiatan ini akan berlangsung hingga, Minggu (6/10) dengan penampilan sejumlah kesenian oleh seniman penyandang disabilitas.SB/REDAKSI