By GusAr
10 March 2023
SuratanBali.Com, DENPASAR - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster didaulat menjadi narasumber 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru di Radio Gema Merdeka bersama Prof. I Made Damriyasa selaku Koordinator Kelompok Ahli Bidang Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali dan Prof. I Made Supartha Utama selaku Kelompok Ahli Bidang Pangan, Sandang dan Papan, pada Rabu (8/3).
Dalam dialognya, Ny. Putri Koster menyampaikan bahwa Ketua TP PKK Provinsi Bali sebagai ex officio Gubernur Bali memiliki tugas untuk selain mensosialisasikan 10 program Tim Penggerak PKK sebagai perpanjangan tangan TP PKK pusat, juga bertugas ikut membangun dan menggerakkan partisipasi masyarakat dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan mensosialisasikan program yang tertuang dalam visi dan misi pembangunan.
Disampaikan Ny. Putri Koster bahwa saat ini sudah terwujud 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru dengan enam (6) sektor unggulan pembangunan Bali, salah satunya pengembangan perekonomian Bali melalui pertanian Kerthi Bali. "Bali yang memiliki potensi penghasil pangan seperti beras, garam, sayur mayur dan buah harus dapat memanfaatkan hasil panen pertanian oleh masyarakat lokal Bali, agar jangan sampai masyarakat Bali mengalami kelaparan di bumi sendiri lantaran tidak bisa memasarkan hasil panen pertaniannya", ungkapnya.
Pembangunan tidak akan terwujud, dikatakan seniman multitalenta ini, apabila tidak terjadi sinergitas antara pemimpin (pemerintah) daerah dengan masyarakat Bali, sehingga paling tidak kita semua akan mampu bergerak mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan. "Saat ini sudah ada 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru yang terwujud dengan berbagai perbaharuan untuk kepentingan bersama dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan", pungkasnya.
44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru bidang pertanian Kerthi Bali terus digodok dengan berbagai upaya mewujudkan perbaikan pertanian dengan sistem penerapan organik. Dengan maksud agar kualitas bahan pangan yang dihasilkan memadai dan sesuai dengan standar kesehatan. "Kesehatan tubuh kita itu sangat bergantung pada kualitas dan mutu makanan yang kita cerna, oleh sebab itu pemerintah provinsi Bali terus berupaya menghasilkan bahan pangan yang sehat dan sesuai dengan kualitas kesehatan yang diperlukan tubuh. Jika petani Bali mampu menggunakan pupuk organik untuk menghasilkan bahan pangan, dan sebaliknya juga masyarakat kita juga mau memanfaatkan bahan pangan yang dihasilkan petani ini, maka sirkulasi perekonomian kita di Bali serta merta juga akan pulih dan berputar merata", ungkap Ny. Putri Koster seraya menyatakan kekuatan mengelola rumah tangga dengan memanfaatkan dan menata halaman rumah melalui kegiatan menanam bahan pangan, juga menunjukkan hasil bahwa sekecil apapun usaha kita dalam memenuhi kebutuhan hidup akan meringankan kita secara tidak langsung, contohnya dengan HATINYA PKK yang sudah diterapkan oleh sejumlah kader TP PKK di 9 Kabupaten/ Kota se-Bali.SB/REDAKSI