SuratanBali.Com, TABANAN - Ketog Semprong Festival merupakan annual event atau kesenian tahunan yang menyajikan pentas Seni Kreatifitas dan Kearifan Lokal Kampung Islam Candikuning (Nyama Islam Candikuning) dengan Kolaborasi Kesenian Bali. Festival ini bertujuan untuk mengimplementasikan nilai agama dalam banyak dimensi, salah satunya adalah menjaga kerukunan baik inter dan antar umat beragama, Senin (Soma Kliwon Wariga) 8 Mei 2022.
Acara Semarak Idul Fitri dan Ketog Semprong Syawalan Akbar 1443H / 2022 yang diselenggarakan di Lapangan Kebun Raya Eka Karya Bali dipadati ribuan umat muslim yang dimulai sejak pagi. Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya., S.E.,M.M yang hadir pada kesempatan tersebut sangat antusia dan berharap kegiatan ini bisa dijadikan momen untuk meningkatkan harmoni antar umat beragama.
Tidak hanya dihadiri oleh jajaran pemerintahan di kabupaten Tabanan saja, kegiatan tahunan ini juga dihadiri oleh Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta., S.Sos., Anggota DPD RI Dapil Bali, H. Bambang Santoso, perwakilan dari MUI Provinsi Bali, Ketua DPRD Kabupaten Tabanan, jajaran Forkopimda Tabanan, Sekda Tabanan bersama para Asisten, Camat Baturiti, Perbekel Desa Candikuning serta Tetua Adat Kampung Islam Candikuning, Para ulama dan tokoh masyarakat setempat.
Bagi masyarakat Candikuning, festival ini juga dimaknai sebagai ajang untuk berjumpa dan bersua, tak hanya dengan saudara, keluarga maupun masyarakat setempat, namun juga meningkat manfaatnya sebagai tempat jumpa rakyat dan pemimpinnya. Tempat pemimpin bisa menyapa masyarakat secara langsung, saling bersinergi membangun mimpi dan menciptakan masyarakat Tabanan yang Aman, Unggul dan Madani.
Meskipun pelaksanaannya tertunda semenjak adanya pandemi, namun semangat umat muslim Candikuning nampak tetap menggelora. Hal tersebut mendapat penghargaan dan apresiasi setingginya dari Bupati Tabanan, Sanjaya, atas kekompakan dan harmonisasi luar biasa yang diciptakan masyarakat Baturiti. “Saya dari Pemerintah Kabupaten Tabanan memberikan apresiasi yang setingginya kepada umat muslim yang gaungnya terdengar sangat luar biasa. Saya sadari umat muslim yang hadir di sini bukan hanya dari Candkuning, mungkin di seluruh Tabanan hadir, membuktikan kebersamaan dan harmoni antar umat yang kita wujudkan dengan kebersamaan dan persaudaraan yang luar biasa” Pungkas Sanjaya.
Ungkapan orang nomor satu di Tabanan tersebut bukanlah tidak berdasar, namun sudah dibuktikan secara nyata melalui Harmony Award yang berhasil diraih di tahun 2017 silam, sebagai wujud nyata Tabanan yang sukses menjaga kerukunan. “Kita di Kabupaten Tabanan membuktikan bahwa kita bisa menjaga toleransi antar umat beragama yang sangat harmoni dan tidak pernah bersinggungan, saya juga berharap kegiatan ini bisa terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang. Dan sudah barangtentu saya akan membantu dan mensupport kegiatan yang sangat baik seperti ini” tambahnya lagi.
Festival Ketog Semprong ini juga mendapat apresiasi langsung dari Bupati Badung, ia menyatakan bahwa Kabupaten Tabanan khususnya Desa Candikuning, telah dijadikan sebuah role model di Provinsi Bali, terutama Kabupaten Badung tentang kerukunan antar umat beragama. “Di Pulau Bali ini, di Kabupaten Badung dan Tabanan, keberadaan umat muslim telah mampu mewarnai pembangunan di Pulau Bali, sehinga kita bisa sampai di sini. Mengacu kepada sila ke—5 Pancasila, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, semua insan sama dapat dan sama rasa” ujar Giri.
Lebih lanjut, Ketog Semprong yang memiliki arti “Tumpah Ruah” dan sekaligus dimaknai dengan “Lebaran Ketupat” ini membuktikan wujud kecintaan umat Islam kepada Tabanan umumnya Bali, dengan menampilkan beragam kolaborasi kesenian yang bernuansa islam dan Bali. Masyarakat berbaur bersama, menyambut dengan semagat suka cita di momen silaturahmi yang hanya bisa terselenggara pasca Hari Raya Idul Fitri atau Satu tahun sekali ini.SB/REDAKSI
Bagikan