SuratanBali.Com, JAKARTA - Nyoman Parta, SH, Anggota DPR RI dapil Bali, Fraksi PDI Perjuangan dengan tegas mengkritik keras tindakan pelecehan yang dialami Umat Hindu dan Desa Adat yang sedang menggelar upacara adat di Pantai Berawa, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung.
Sikap Nyoman Parta itu menuai dukungan positif di netizen, setelah Parta mengkritik video yang viral di media sosial, dengan mengambarkan upacara keagamaan sedang berlangsung di depan sebuah pesisir pantai pada malam hari, tiba-tiba terganggu oleh suara petasan kembang api yang diadakan oleh pihak beach club terdekat.
Parta, menilai tindakan beach club itu sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat Hindu di Bali. Nyoman Parta dalam akun resmi di Facebook-nya menyatakan, PJ Gubenur jangan DIAM, Anggota Dewan Bali jangan DIAM, PJ Bupati Badung, Anggota Dewan Badung jangan DIAM! Beri teguran keras pengusahanya, bila diperlukan cabut ijinnya. "Jangan semua dibiarkan terjadi, jangan semua di bolehkan di Bali, nanti kita bisa kehilangan semuanya, kita akan disepelekan jadi manusia Hindu Bali, ada pendeta lagi memuja apa tidak bisa diundur beberapa menit untuk nyalakan kembang api," tegas Parta, Kamis (17/10) yang dikenal oleh masyarakat Bali sebagai politisi PDI Perjuangan pro rakyat.
Kritik yang dilontarkan Parta mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat dan pemuda setempat, yang menyuarakan pentingnya menghormati tradisi dan menjaga keselarasan antara kegiatan komersial dan budaya lokal.SB/REDAKSI
Bagikan