SuratanBali.Com, KLUNGKUNG – Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Klungkung kembali menggelar Upacara Manusa Yadnya dan Atma Wedana Masal Tahun 2019. Upacara Manusa Yadnya yang terdiri dari Upacara Metatah/Mepandes (Potong Gigi), Menek Dehe/Menek Kelih (Truna), Mapetik (Potong Rambut), sedangankan Upacara Atma Wedana terdiri dari Ngeroras dan Nuntun ini diselenggarakan secara bersamaan di Wantilan Pura Jagatnatha Klungkung.
Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta yang mewakili Bupati Klungkung tampak hadir disela-sela Puncak Upacara Manusa Yadnya dan Atma Wedana Masal Tahun 2019 itu pada, Kamis (26/9). Selain Wabup Kasta, turut juga dihadiri dalam acara tersebut Pengelingsir Puri Klungkung Ida Dalem Semaraputra, Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Bali, Ni Luh Made Wiratmi, Perwakilan PHDI Provinsi Bali, Ketua PHDI Kabupaten Klungkung, I Putu Suarta, OPD Pemkab Klungkung dan undangan terkait lainnya.
“Terimakasih kepada PHDI Kabupaten Klungkung yang sudah melaksanakan dharma agamannya, saya berharap upacara manusa yadnya yang sudah berjalan selama ini bisa ditambah lagi seperti Pawiwahan Masal,” kata Wabup Kasta seraya menegaskan upacara pawiwahan masal ini bisa dilaksanakan di Kabupaten Klungkung dan perlu kita kaji lagi, sehingga upacara pewiwahan masal bisa dilaksanakan, melihat banyak masyarakat Klungkung yang belum melakukan upacara pewiwahan secara adat, namun secara kedinasan sudah sah melakukan perkawinan.
Pihaknya juga menjelaskan pelaksanaan upacara ini selain yadnya, juga adalah untuk menciptakan rasa kebersamaan, kenyamanan dan kesetaraan, pakedek-pakenyung dengan berdasarkan hati yang tulus iklas. "Kedepannya semoga semakin banyak yang ikut berpartisipasi dalam upacara semacam ini, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kenyamanan dan kebersamaan dalam melaksankan upacara Manusa Yadnya dan Atma Wedana," imbuhnya.SB/REDAKSI
Bagikan