SuratanBali.Com, BADUNG - Ditengah ancaman dampak el nino dan alih fungsi lahan, Dinas Pertanian dan Pangan bersama BSIP ( Badan Standarisasi Instrumen Pertanian) berhasil mendorong petani di subak Munggu untuk mengembangkan budi daya bawang merah guna memenuhi kebutuhan pasar, pengendalian inflasi dan meningkatkan pendapatan petani setempat. Kadis Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana mengungkapkan hal itu saat panen bersama bawang merah seluas 1 hektar di Subak Munggu, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Senin (11/9).
?Menurut Wijana, pihaknya terus mendorong petani di Badung untuk bisa melaksanakan budi daya berbagai komoditi pertanian yang dibutuhkan setiap hari oleh masyarakat melalui kegiatan Pengembangan tanaman pangan dan hortikultura yang dibiayai dari APBD guna meringankan biaya produksi yang semakin mahal sekaligus meningkatkan produksi dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.
?Dipilihnya subak Munggu sebagai lokasi pengembangan bawang merah karena subak ini menghadapi ancaman alih fungsi lahan yang sulit dibendung dan sebagai bentuk insentif bagi petani yang mampu mempertahankan lahan pertaniannya. Disamping itu bawang merah sangat cocok dikembangkan didaerah ini terbukti tingkat produktivitas mencapai 17,57 ton/hektar. Jika dibandingkan dengan hasil gabah, pengembangan bawang merah jauh lebih menguntungkan bagi petani mencapai sekitar Rp. 2 juta/are.SB/AAN
Bagikan