SuratanBali.Com, VANCOUVER – Makanan ringan Indonesia kembali menembus Kanada. Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver memeriksakedatanganperdana satu kontainerproduk makanan ringan kacang panggang (roasted peanut) di Vancouver, Kanada pada Rabu lalu (Buda Pon, Sungsang) 1 Juni 2022. Total nilai transaksi lebih dari USD 42 ribu.
“Makanan ringan Indonesia telah mampu menembus pasar Kanada. Keberhasilan ekspor tersebut tidak lepasdariupaya ITPC Vancouver dalam menggawangi penjajakan bisnis, asistensi, dan pendampingan secara kontinu. Kisah sukses ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kinerja ekspor nonmigas Indonesia serta menjadi energi positifbagi produk Indonesia lainnnya untuk masuk ke pasar Kanada,” ungkap Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi secara terpisah.
Konsul Jenderal RI di Vancover Hendra Halim menyatakan, dengan promosi yang sesuai dan dilakukan secara konsisten, produk Indonesia memiliki potensi serta keunggulan dapat bersaing dengan produk serupa dan meningkatkan pangsa pasarnya di Kanada. Hendra berharap, realisasi ekspor produk makanan ringan ke Kanada ini juga diharapkan menjadi upaya agar produk Indonesia makin dikenal luas. Selain itu, meningkatkan citra dan daya saing dalam berkompetisi denganproduk pesaing yang telah terlebih dahulu masuk dan menguasai pasar Kanada. Hendra didampingi Wakil Kepala ITPC Vancouver Yuni Fatria Putrie melakukan pembukaan peti kemasdan melakukan pengecekan barang bersama perwakilan dari buyer AFOD Ltd.
Selanjutnya, menyerahkan produk ekspor tersebut kepada AFOD Ltd secara resmi. Melalui pintu masuk jalur pantai utara, PT Garuda Food Putra Putri Jaya berhasil mengekspor limajenis kacang panggang sebanyak 10,26 ton. Jeniskacang panggang tersebut yaitusweet coated peanut; hot and spicy roasted peanut; garlicroasted peanuts; roasted peanuts; dan eggcoated peanuts. Kepala ITPC Vancouver Robby Handoko menyampaikan, momentum ekspor produk makanan ringan inimerupakan realisasi dan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman antara Garudafood dengan AFOD Ltd pada Trade Expo Indonesia ke-36 Digital Edition (TEI-DE) 2021. Realisasi eksporkacang panggang melampaui nilai potensi dalam nota kesepahaman sebesar USD 30ribu.
“Pengiriman produk kacang panggangke Kanada merupakan realisasi produk ekspor terakhir dari keempat nota kesepahaman yang ditandatangani. Ketiga produk sebelumnya yang juga sudah berhasil direalisasikan ekspornya, yakni kopi instan, teh, dan kopi, telah terlebih dahulu sukses diekspor ke Kanada pada akhir 2021 dan awal 2022. Sebagai contoh, teh Walini telah dijual dan masuk ke jaringan riteldi Kanada,” ujar Robby.
Robby juga mengapresiasi Garudafood yang mampu mengirimkan produk ekspornya guna memenuhi kontrak dan sekaligus menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan kepada buyer. “Di tengah tingginy aharga angkutan dan sulitnya mencari ketersediaan kontainer, Garudafood memenuhi komitmennya. Hal ini penting dilakukan untuk membangun kepercayaan dengan pebisnis Kanada. ITPC Vancouver akan terus melakukan pendampingan kepada pelaku usaha Indonesia agar bisa melakukan ekspor dan menembus pasar Kanada,” pungkas Robby.
Kementerian Perdagangan mencatat, impor produk makanan dan minuman Kanada dari dunia pada 2022 masih terus meningkat mengikuti trenpositif pada 2021. Pada 2021, impornya tumbuh 11,63 persen dan pada Januari—Februri 2022, menjadi 16,15persen. Impor Kanada dari Indonesia naik 9,52 persen dibanding pada 2021 atau dari USD 19,94 juta pada 2021, menjadi USD 21,84 juta pada 2022. Adapun pangsa pasar ekspor produk mamin Indonesia dari total ekspor Indonesia ke Kanada tercatat 7,90 persen. Peringkat Indonesia juga mengalami perbaikan. Tercatat, Indonesia berhasil mendudukiperingkatke-29 setelah menduduki posisi ke-31 pada tahun lalu.SB/REDAKSI