By GusAr
01 September 2020
SuratanBali.Com, DENPASAR - Pagelaran pasar rakyat yang dilaksanakan oleh Krisna Oleh-Oleh Grup di salah satu gerainya di Jalan Nusa Kambangan, Denpasar, Minggu (30/8) menjadi ajang sosialisasi penyelamatan lingkungan dari ancaman sampah plastik. Dimana dalam kesempatan itu, Pergub No 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai benar-benar diimplementasikan, yang mana baik pambeli maupun penjual tidak menggunakan kantong belanja berbahan plastik.
Atas hal itu, membuat Ny Putri Koster memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan pasar rakyat ini, yang juga sebagai wujud kepedulian terhadap kelangsungan hidup para petani di Bali di tengah pandemi Covid-19, sehingga hasil pertanian bisa terserap dan tersalurkan ke masyarakat dengan baik. Apresiasi tersebut disampaikan saat meninjau langsung pelaksanaan gebyar pasar minggu yang dilaksanakan oleh Krisna Oleh-Oleh Grup di salah satu gerainya di Jalan Nusa Kambangan, Denpasar, Minggu (30/8).
Ny Putri Koster yang akrab dipanggil Bunda Putri ini lebih lanjut berharap agar para pengusaha yang usahanya memperoleh keuntungan di Bali, hendaknya bisa meniru upaya yang dilakukan oleh Krisna Oleh-Oleh dalam mensejahterakan para petani. Karena menurutnya, para petani adalah warga Bali yang selama ini sudah memberikan kontribusi yang besar bagi Bali dan bagi kelangsungan hidup masyarakat. “Ketika kita tidak bisa lakukan hal yang besar, lakukanlah hal kecil tapi dengan hati yang besar,” tuturnya. Lebih dari itu, ia juga berharap kegiatan ini tidak hanya berakhir di gerai Jalan Nusa Kambangan saja, namun seyogyanya pihak Krisna Oleh-Oleh bisa melaksanakan kegiatan serupa di seluruh gerainya di Bali, sehingga masyarakat mendapatkan hasil pertanian dengan merata, serta distribusi hasil pertanian pun merata hingga ke seluruh Bali.
Sementara itu pemilik Krisna Oleh-Oleh, Gusti Ngurah Anon atau yang akrab disapa Ajik Krisna mengaku bahwa kegiatan ini merupakan yang ketiga kalinya digelar setelah diadakan sebelumnya di Krisna Oleh-Oleh di Jalan Sunset Road, Kuta. Ia mengaku melihat antusias masyarakat sebelumnya, maka kegiatan serupa dilaksanakan dan berharap bisa terus dilanjutkan setiap minggunya di seluruh gerai miliknya. Pasar rakyat ini direncanakan akan berlangsung hingga akhir Oktober sembari dievaluasi apakah bisa dilaksanakan lagi setelahnya atau tidak, serta gerai mana yang pelaksanaannya paling ramai.
Mengenai latar belakang kegiatan ini, tentu saja ia mengatakan karena melihat realita yang terjadi akhir-akhir ini, banyak masyarakat yang dilanda kesusahan karena pandemi Covid-19. Salah satunya adalah petani, di mana mereka mengalami over supply hasil pertanian yang sebelumnya mereka kirim ke hotel atau restoran. Untuk mendistribusikan hasil pertanian mereka, pihaknya mengaku menjembatani hingga sampai di tengah masyarakat. "Tujuan pelaksanaan pasar rakyat ini, selain untuk membantu para petani dalam pendistribusian produknya, juga membantu masyarakat sekitar membeli produk pertanian dengan murah," ujar Ajik Krisna.
Sementara Nyoman Suma Artha yang menggerakkan para petani ini mengaku bahwa kegiatan kali ini dimeriahkan oleh para petani dari seluruh Bali. Ia mengatakan pihaknya menjemput sendiri hasil pertanian di daerah asalnya, sehingga tidak memberatkan mereka dalam hal sewa transportasi, dan lainnya. Ia pula berharap kegiatan serupa juga bisa dilaksanakan oleh pengusaha-pengusaha lain, sehingga kegiatan sosial ini bisa terus dilanjutkan, mengingat seperti yang diperkirakan oleh para ahli, bahwa kemungkinan pandemi kali ini tidak akan berlangsung dalam waktu yang singkat.
Dalam pasar rakyat kali ini, selain diterapkan Pergub No 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, Ny Putri Koster di lokasi yang sama membagikan 10 sembako bagi para lansia yang hadir dalam kesempatan itu.R/SB