SuratanBali.Com, DENPASAR - Pembangunan Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi mulai direalisasikan, dengan Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol, Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres Tol Gilimanuk – Mengwi yang dilaksanakan pada Hari Selasa (Anggara Pon, Kelawu), 8 Maret 2022. Acara dihadiri langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beserta jajaran, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol, Gubernur Bali, Wakil Gubernur Bali, Jajaran Pemprov Bali, Kapolda Bali, Kajati Bali, Danrem 163 Wirasatya, Badan Usaha Jalan Tol, Direktur Utama PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia, Bupati Jembrana, Bupati Tabanan, Bupati Karangasem, Walikota Denpasar, Wakil Bupati Gianyar, Sekda Kabupaten Badung, dan sejumlah undangan lainnya.
Pembangunan jalan tol dilaksanakan oleh Konsorsium 3 Perusahaan, yaitu:
Sumber Rhodium Perkasa, PT. Cipta Sejahtera Nusautama, dan PT. Bumi Sentosa Dwi Agung. Jalan tol memiliki panjang total 96,21 Km, dengan lebar 40 Meter, melewati 3 Kabupaten (Jembrana, Tabanan, dan Badung), 13 Kecamatan (5 Kecamatan di Jembrana, 7 Kecamatan di Tabanan, dan 1 Kecamatan di Badung), dan 57 Desa (31 Desa di Jembrana, 24 Desa di Tabanan, dan 2 Desa di Badung).
Jalan tol memiliki 3 jalur; jalur untuk penumpang umum, jalur khusus sepeda motor, dan jalur khusus sepeda, serta dilengkapi dengan 6 simpang susun/interchange (Cekik, Banyubiru, Negara, Pekutatan, Soka, dan Wanasari). Model jalan tol yang memiliki tiga jalur seperti ini merupakan jalan tol pertama di Indonesia.
Selain itu, di sepanjang jalan tol, dibangun lintasan berupa; 28 jalan bawah tanah/underpass, 82 jalan layang/overpass, dan 50 jembatan, serta 13 talang irigasi. Pembangunan lintasan ini dilakukan agar tidak menggangu jalan yang dipakai untuk kepentingan upakara adat/melasti dan tidak menggangu sistem irigasi/subak.
Pembangunan dilaksanakan mulai tahun 2022 dan diharapkan selesai pada
tahun 2024. Jalan Tol Gilimanuk – Mengwi diberi nama “TOL JAGAT KERTHI BALI”.SB/REDAKSI
Bagikan