SuratanBali.Com, DENPASAR - Poltekkes Kemenkes Denpasar melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) meluncurkan inisiatif “Gerakan Bangkit Mengelola Sampah Mandiri” atau Gerbang Mesari di Desa Tenganan Pegringsingan, Karangasem. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat desa mengelola sampah berbasis sumber, dengan mengutamakan pemberdayaan ibu rumah tangga sebagai agen utama perubahan dalam pengelolaan sampah.
Desa Tenganan Pegringsingan yang dikenal sebagai destinasi wisata budaya di Bali, menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah rumah tangga, terutama karena sebagian besar sampah masih dibakar atau dibuang secara sembarangan. Gerbang Mesari diharapkan dapat mengubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah, terutama melalui pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Pengabmas ini diketua oleh I Wayan Sali, SKM., M.Si. Tim Pengabmas adalah dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan I Gusti Ayu Made Aryasih, D.A.A. Posmaningsih, SKM., M.Kes serta mahasiswa. Kegiatan dalam program ini meliputi penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan oleh Tim Pengabdi dengan didampingi oleh petugas sanitarian Puskesmas Manggis II, bersama kader desa dan ibu-ibu PKK. Metode pengelolaan sampah yang dilatih adalah “EKOBIOTA,” yang mengajarkan pembuatan ecobrick, Bio enzym dan pengomposan Takakura sebagai solusi pengolahan sampah organik dan anorganik di tingkat rumah tangga.
Diharapkan, program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengelola sampah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi warga desa melalui pemanfaatan sampah yang bernilai. Inisiatif ini juga ditargetkan untuk memberikan kontribusi pada pencapaian “zero waste” di Desa Tenganan Pegringsingan, menjaga lingkungan sekaligus mendukung upaya kesehatan dan kenyamanan wisatawan.RLS
Bagikan