"Kepala negara harus bersikap netral. Kita bisa lihat selama 10 tahun kepemimpinan Bapak Jokowi beliau tidak pernah menyebutkan nama pasangan calon untuk dipilih atau menganjurkan pasangan calon," ujar Shalahuddin Jamil, Jumat (8/11/2024).
Untuk itu ia berharap Prabowo sebagai Presiden RI bisa menahan diri bahwa kepentingan rakyat jauh di atas kepentingan partainya.
Karena menurutnya, jika Prabowo tidak netral dengan cara terus menganjurkan pasangan calon tertentu untuk dipilih, maka bisa menyebabkan abuse of power dari kekuasaan. "Hal itu jelasnya dapat berpotensi merusak demokrasi," pungkasnya.SB/REDAKSI