By Sintya
16 June 2019
SuratanBali.Com, BANGLI - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, didampingi Ibu Iriana Joko Widodo, Menteri Agraria, Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Abdul Djalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Bali I Wayan Koster, membagikan 4.186 sertifikat kepada masyarakat Bali, di Lapangan Ki Lobar, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Jumat (14/6).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kapolda Bali Irjen Pol Petrus Reinhard Golose, Pangdam IX Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto, Bupati Bangli I Made Gianyar, Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Bupati/Walikota se-Bali dan ribuan masyarakat penerima sertifikat.
Presiden Jokowi menyampaikan seharusnya masyarakat yang yang memegang sertifikat sebanyak 126 juta di seluruh Indonesia. Tapi sampai tahun 2014, baru 46 juta yang memegang sertifikat, sehingga ada 80 juta yang punya tanah, tetapi belum memegang sertifikat.
“Setahun diseluruh Indonesia, biasanya keluar sertifikat hanya 500 ribu sampai 600 ribu sertifikat. Artinya jika ingin pegang sertifikat perlu waktu 160 tahun lagi. Maka sejak tahun 2015 saya perintahkan Menteri ATR bisa terbitkan lebih banyak sertifikat setiap tahun. Bukan mentok 500 ribu sertifikat. Karena tahun 2025, kita targetkan sisa 80 juta bidang tanah yang belum tersertifikat bisa dituntaskan dan diberikan kepada masyarakat,” ungkapnya.
“Jadi Bali akan menjadi provinsi pertama yang seluruh bidang tanahnya akan memiliki sertifikat. Tadi Bapak Menteri ATR sudah sampaikan, bahwa 2019 ini Bali yang pertama seluruh tanahnya sudah bersertifikat,” tambahnya. Menurut Presiden Jokowi sertifikat tanah sangat penting karena selama ini permasalahan yang selalu dilaporkan ke dirinya terkait sengketa dan konflik tanah. Sebagai tanda bukti hukum hak kepemilikan tanah yang sah, sertifikat penting sekali dimiliki agar terhindar dari konflik.
“Saya sudah blusukan ke kampung-kampung, desa-desa dan selalu yang masuk ke telinga saya sengketa tanah, sengketa lahan, konflik tanah. Ada tetangga dengan tetangga, ada bapak dengan anak dan itu memang ada. Belum lagi masyarakat dengan pemerintah, masyarakat dengan BUMN. Oleh karenanya sertifikat sangat penting sebagai tanda bukti hak hukum atas tanah yang kita miliki untuk menghindari konflik dan sengketa tahan,” terangnya.
Presiden Jokowi juga mengingatkan kepada masyarakat Bali agar sertifikat yang di pegang disimpan dengan baik dan di fotocopy. Hal ini dikarenakan bila sertifikat asli hilang, akan lebih mudah megurusnya di kantor pertanahan dengan menunjukkan fotocopy sertifikat yang ada.
Presiden Jokowi pada kesempatan itu juga berinteraksi dan berdialog dengan sejumlah masyarakat yang diminta maju ke depan. Jokowi juga menanyakan perihal proses pembuatan sertifikat kepada masyarakat, yang dijawab rata-rata pengurusannya memakan waktu sekitar sebulan. Bagi masyarakat Bali yang beruntung dan bisa menjawab pertanyaan Presiden Jokowi akan membagikan sepeda secara langsung.
Sementara Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Abdul Djalil pada kesempatan yang sama, menyampaikan di Provinsi Bali sampai saat ini ada 1,8 juta bidang tanah dan tanah yang sudah diselesaikan sertifikasinya sampai 2018 sebanyak 83%. Dengan begitu masih ada 170 ribu bidang tanah yang harus diselasaikan. "Jadi Bali merupakan provinsi pertama yang seluruh tanahnya bersertifikat. Sampai saat ini dari 170 ribu yang harus kami selesaikan, sudah 66 ribu selesai disertifikatkan. Hari ini ada 3.000 penerima sertifikat mewakili 4.186 sertifikat yang diterbitkan. Mudah-mudahan sertifikat menjadi bekal bermanfaat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga," terangnya.
Bupati Bangli I Made Gianyar mengaku senang dengan diadakanya penyerahan sertifikat tanah yang diberikan langsung oleh Presiden Jokowi. Baginya tentu ini akan memberikan dampak positif bagi Bangli, karena melalui kunjungan ini, tentu Bangli akan lebih dikenal secara nasional. “Saya sangat senang dan bangga Bangli kedatangan Bapak Presiden. Tadi kita sudah lihat bersama antusias masyarakat Bangli menyambut kedatangan Bapak Jokowi. Mereka rela hujan-hujanan, desak-desakan agar bisa melihat langsung Bapak Jokowi. Itu membuktikan kecintaan rakyat Bangli kepada Presidennya" ungkapnya. SB/SINTYA