SuratanBali.Com, DENPASAR - Gubernur Bali, Wayan Koster mengungkapkan bahwa produk-produk UMKM Bali mampu bersaing di pasar internasional. Namun, beberapa kualitas seperti kemasan memang perlu ditingkatkan agar bisa menembus pasar global lebih baik lagi, terlebih Bali terkenal akan SDM yang bertalenta di bidangnya masing-masing.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri acara Kunjungan Kerja Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso terkait Pelepasan Ekspor Produk Vanila, Kayu Manis dan Madu bertempat di CV Naralia Grup Indonesia, Denpasar, pada Selasa (29/7).
Dalam kesempatan tersebut, ia mengapresiasi produk-produk UMKM yang diekspor oleh CV Naralia Grup yang sudah berstandar baik, seperti kemasan yang menarik dan kualitas yang bagus, sehingga UMKM lain diharapkan mampu mencontohnya agar bisa menembus pasar internasional. "Kurangnya hanya satu, belum ada aksara Bali, padahal ini produk asli Bali. Ke depan harus ditambahkan karena ini bisa menambah nilai pride kita," ujarnya.
Ia pun tidak memungkiri jika hasil Sumber Daya Alam Bali memiliki kualitas yang sangat baik. "Bali terkenal akan kopi arabika, coklat, produk pangan, garam, arak Bali, dan lain lain. Ini yang sedang kita kembangkan dari hulu ke hilir agar UMKM bisa memasarkannya hingga ke luar negeri," imbuhnya.
Khusus untuk garam tradisional Bali, ia mengungkapkan jika garam tersebut mempunyai rasa yang khas dan disukai oleh masyarakat internasional. Namun, dulu pemasaran garam tradisional lokal Bali dihambat oleh peraturan garam beryodium dengan kandungan di atas 30 ppm, sedangkan garam tradisional lokal Bali belum mencapai kandungan yodium yang disyaratkan.
"Setelah kami perjuangkan Sertifikat Indeks Geografis (IG) melalui Kementerian Hukum dan HAM, akhirnya garam Bali bisa diperjual belikan, dan Hotel maupun restoran sudah banyak yang menggunakan," jelasnya.SB/*
Bagikan