SuratanBali.Com, GIANYAR - RSUP Sanglah mendapatkan kritikan dari masyarakat, karena dinilai tidak optimal melayani pasien yang sedang membutuhkan pertolongan. Ironisnya, jadwal operasi yang sudah diagendakan oleh pihak RSUP Sanglah, pada akhirnya tidak jelas, kapan didapatkan oleh pasien. Kejadian seperti itu dialami langsung oleh pasien, Ketut Sartha asal Banjar Babakan, Sukawati, Kabupaten Gianyar. Dimana Ketut Sartha yang mengalami sakit pada saluran kecingnya sampai saat ini tidak mendapatkan penanganan operasi.
"Sebelumnya saya sudah diagendakan untuk mendapatkan jadwal operasi, namun tidak ada informasi setelah itu terkait operasi yang akan saya dapatkan, kemudian tanggal 17 Juli lalu saya lagi dapat jadwal operasi dan bahkan sudah dapat ditawarkan kamar perawatan, namun entah mengapa pihak rumah sakit tidak ada kejelasan alias operasi seperti ditunda," cerita Ketut Sartha, Minggu (28/7) sore.
Atas kondisi itu, lansia yang sempat menyampaikan keluhan pelayanan RSUP Sanglah ke Ketua Komisi IV DPRD Bali, Nyoman Parta mengungkapkan seakan-akan dirinya (Ketut Sartha,Red) dipermainkan. Hal ini semakin membuat kesehatan Ketut Sartha semakin tidak baik, belum lagi dalam kehidupan seharinya, tubuh Ketut Sartha kemana-mana harus menempel dengan selang dan kantong plastik, karena penyakit saluran kencingnya yang sampai saat ini belum tertangani serius oleh pihak RSUP Sanglah.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Nyoman Parta disela-sela kesibukannya menjadi Tim Seleksi Pembawa Pancasila dan Dedication Of Life untuk acara Kongres PDI Perjuangan pada Agustus mendatang menegaskan RSUP Sanglah harus segera menangani pasien tersebut. Karena sepengetahuan Parta, Ketut Sartha adalah pasien yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
"Harusnya pasien BPJS Kesehatan mendapatkan prioritas, karena dia sudah wajib membayar premi sebelum sakit dan masalah ini jangan dibolak-balik karena pasien BPJS mereka yang butuh pertolongan malah di nomor duakan," tegasnya.SB/WIRA
Bagikan