SuratanBali.Com, KLUNGKUNG - Pameran Keris dan Pusaka Bali digelar Pemkab Klungkung di Museum Semarajaya, Klungkung, Jumat (26/7) dalam rangka perayaan Rahina Tumpek Landep yang berlangsung, Sabtu (27/7).
Sekertaris Daerah Kabupaten Klungkung, Anak Agung Gde Lesmana yang membuka pameran ditandai dengan pemotongan pita dan pencabutan sebuah keris pusaka oleh Sekda Anak Agung Gde Lesmana didampingi Kepala Dinas Kebudayaan, I Ketut Suadnyana, asisten Bupati serta Kepala OPD Pemkab Klungkung lainnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Klungkung, I Ketut Suadnyana melaporkan bahwa pameran ini memamerkan sebanyak 120 keris dan pusaka tombak. Salah satunya adalah keris pusaka yang sempat disita oleh Pemerintah Belanda saat jaman penjajahan. "Kegiatan ini diselenggarakan secara gotong royong antara Pemerintah Daerah Kabupaten Klungkung bersama Komunitas Seni Semara Dwija yang beranggotakan 35 orang," ujarnya.
Sementara itu dalam sambutan Pj. Bupati, Nyoman Jendrika yang dibacakan Sekda Anak Agung Gde Lesmana mengatakan bahwa makna perayaan Tumpek Landep adalah selain untuk mensucikan warisan benda - benda pusaka, juga sebagai momen untuk mempertajam pikiran, sehingga fokus akan apa yang menjadi tujuan.
"Saya sangat mengapresiasi terhadap pelaksanaan Pameran Keris dan Pusaka ini. Selain untuk menambah pengetahuaan kita tentang keris dan benda - benda pusaka terutama kepada generasi muda, melalui perayaan tumpek landep ini Saya juga mengajak untuk bersama - sama menajamkan pikiran serta fokus akan apa yang menjadi tujuan," ujar Sekda Anak Agung Gde Lesmana.022
Bagikan