SuratanBali.Com, BADUNG - Ketua Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) Badung, I Gusti Agung Arya Dhanyananda sebut Tumpek Uduh jadi momen refleksi untuk jaga kelestarian alam. Hal itu disampaikan pada awak media di Jimbaran, Sabtu (Saniscara, Kliwon, Wariga) 8 Juli 2023.
Arya Dhanyananda menyampaikan dukacita atas masifnya bencana banjir dan longsor di Bali, khususnya wilayah utara Kabupaten Badung akibat curah hujan tinggi.
Diketahui menurut laporan Update Data Kejadian Bencana Kabupaten/Kota se-Bali tanggal 7 Juli hingga pukul 17:00 WITA telah terjadi 78 kejadian bencana yang melanda pulau Bali. 19 kejadian diantaranya terjadi di Kabupaten Badung.
"Saya berdukacita melihat bencana alam yang melanda pulau kita lagi," ucapnya.
Mahasiswa Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar itu menyampaikan bahwa Tumpek Uduh adalah momentum untuk menyadari bencana banjir dan longsor sebagai cerminan dampak bagaimana manusia memperlakukan alam.
"Kita punya ajaran Palemahan dalam Tri Hita Karana, yang artinya bila ingin bahagia maka harus menjaga harmoni dengan alam. Tumpek Uduh adalah momen kita menyadari Palemahan ini," ungkapnya.
Selaku Ketua PC KMHDI Badung ia menyampaikan pesan kepada Pemerintah Kabupaten Badung untuk lebih serius dalam melakukan tata kelola lingkungan.
"Saya mohon Pemkab bekerja lebih serius, banjir longsor di wilayah utara itu sudah jadi agenda tahunan, lebih diperhatikan kondisi lingkungan yang berdampak pada masyarakat disana, mohon alokasikan anggaran untuk bansos dalam waktu dekat dan alokasikan anggaran lebih untuk membangun upaya penataan lingkungan," pungkasnya.
Terakhir bertitip pesan kepada masyarakat agar tetap semangat dalam menghadapi bencana yang ada.
"Semoga bencana ini mencerahkan kita untuk meningkatkan sradha dan bhakti kita untuk menjaga alam Bali tetap lestari," tutupnya.RLS/DI
Bagikan