SuratanBali.Com, SINGARAJA - Pengerjaan proyek dengan nama Pembangunan Jalan Baru Batas Kota Singaraja – Mengwitani telah rampung dan diresmikan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Senin (30/12). Atas kesuksesan proyek infrastruktur ini, tercatat selama empat hari dari tanggal 30 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020, masyarakat yang melintas dari Denpasar menuju Singaraja ataupun sebaliknya diinformasikan sudah bisa menikmati shortcut titik 3, 4, 5 dan 6.
Sebelum diresmikan, di shortcut titik 5 dan 6 ini diupacarai secara Hindu dengan menggelar pecaruan manca kelud lan pemelaspasan serta melibatkan tiga sulinggih dan 20 pemangku. Sementara untuk shortcut titik 3 dan 4 upacara di lakukan di shortcut di titik 4 Bedugul, sedangkan untuk titik 5 dan 6 di lakukan di pertengahan shortcut yang terletak di Desa Pegayaman. Gubernur Bali, Wayan Koster berharap dengan diresmikannya shortcut ini, lalu lintas yang padat khususnya menjelang dan memasuki tahun baru 2020 dapat terurai. Mengingat, jalur ini sangat ramai dikunjungi wisatawan yang menghabiskan liburnya di objek wisata Bedugul.

“Setelah diresmikannya shortcut ini, maka arus lalulintas dari Denpasar menuju Singaraja dan sebaliknya akan lancar,” ujar Koster.
Lebih lanjut Koster menjelaskan, shortcut ini dibuka selama empat hari karena harus mengikuti uji kelayakan selama satu minggu. Namun adanya tahun baru, maka jalan ini dibuka untuk sementara, supaya tidak terjadi kemacetan. “Shortcut titik 3, 4, 5 dan 6 ini bukan saja untuk masyarakat Buleleng, akan tetapi buat masyarakat Bali, karena jalur ini dipergunakan untuk masyarakat Bali,” tandasnya.
Gubernur asal Sambiran ini menambahkan, untuk shortcut titik 7, 8, 9 dan 10, dirinya telah berbicara dengan Menteri PUPUR agar shortcut dapat diselesaikan tahun 2020. “Saya juga meminta tambahan shortcut titik 11 di Bangkiang Sidem yang kondisinya tikungannya sangat tajam dan curam. Tahun 2020 ini saya mulai melakukan perencanaan, sehingga tahun 2021 diharapkan sudah dapat dilaksanakan,” ungkapnya seraya mengatakan untuk pembebasan lahan sendiri akan menggunakan APBD Provinsi. Karena Koster tidak ingin menganggu APBD Buleleng masih tergolong kecil.
Dengan tegas, Wayan Koster menyatakan saya ingin membuat rencana yang tidak membebani APBD Kabupaten Buleleng. Saya prioritaskan di APBD Provinsi.SB/REDAKSI
Bagikan