SuratanBali.Com, DENPASAR - Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster berkesempatan menjadi narasumber bersama dengan Koordinator Pokli Pembangunan Prov Bali, Prof. I Made Damriyasa dan Pokli Bidang Pendidikan, Kesehatan, Jaminan Sosial dan Tenaga Kerja, Prof I Made Agus Gelgel Wirasuta dalam Dialog Khusus dengan tema 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru dengan tema Pelayanan Kesehatan Tradisional bertempat di Studio INews Bali, Denpasar, pada Senin (22/5).
Dalam acara yang dipandu oleh Trya Wahyuda, wanita yang akrab disapa Bunda Putri itu mengatakan bahwa para penglingsir dan leluhur Bali sudah mewariskan kearifan lokal terutama pengobatan tradisional atau usadha. Menurutnya sudah sepantasnya masyarakat Bali mulai menggunakannya dan melestarikan sebagai sebuah pengobatan alternatif yang bergandengan dengan pengobatan medis juga.
Ia mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan Wakil Gubernur Cok Ace sudah mengeluarkan Pergub Bali Nomor 55 Tahun 2019 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, di mana sudah terkandung sistem, fasilitasi dan pemasarannya. “Sehingga TP PKK Provinsi Bali sebagai partner pemerintah berkewajiban untuk mensosialisasikan program tersebut hingga ke tingkat unit terkecil dari masyarakat yaitu keluarga,” ujarnya. Ia mengatakan TP PKK juga mempunyai program berupa aksi sosial yaitu terjun langsung ke masyarakat untuk membantu mereka.
Di samping itu, Bunda Putri menambahkan bahwa TP PKK Provinsi Bali mempunyai program Bernama HATINYA PKK untuk menanam halaman rumah dengan tanaman yang berguna. Sehingga, Wanita yang juga dikenal sebagai seniman serba bisa itu berharap kedua program tersebut bisa digabungkan. “Jadi masyarakat Bali bisa menanam jenis tanaman obat di samping bumbu dapur. Bayangkan jika satu desa saja yang melakukan program tersebut, maka bisa menjadi pemasok tanaman obat untuk obat tradisional,” imbuhnya.
Terakhir, istri Gubernur Bali, Wayan Koster ini berharap agar seluruh masyarakat Bali bisa mendukung program tersebut. “Pemerintah sudah siapkan relnya, berupa regulasi, fasilitas hingga pemasaran, yuk kita jalan bersama untuk melestarikan warisan para leluhur,” tandasnya sembari mengajak masyarakat Bali jangan malu menggunakan pengobatan tradisional.SB/REDAKSI
Bagikan