SuratanBali.Com, BULELENG - Ketua KPID Bali, I Gede Agus Astapa sangat menyambut baik atas rampungnya pembangunan Turyapada Tower tahap satu. Sehingga pemanfaatan tower salah satunya untuk siaran televisi tanpa parabola adalah harapan masyarakat Buleleng.
"Saya berharap agar segera bisa dimanfaatkan oleh 4 penyelenggara MUX, antara lain Antv, Metro TV, Nusantara TV dan 1 Lembaga Penyiaran Publik TVRI. Saya sudah melakukan komunikasi dengan para penyelenggara MUX tersebut, dan secara prinsip mereka menyambut baik keberadaan Turyapada Tower ini. Selain lokasinya yang strategis berada di ketinggian, juga daya pancarnya diharapkan mengcover wilayah Bali Utara, Barat dan Timur. Mereka sangat mendukung," terang Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Bali ini, Agus Astapa saat audiensi dengan Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S. M. Mahendra Jaya, pada Senin (30/9) siang.
Untuk diketahui, pada tanggal 2 Oktober 2024 akan dilakukan ujicoba siaran dummy oleh penyelenggara MUX yakni ANTV langsung di Turyapada Tower. Diperkirakan, ujicoba akan berlangsung selama 20 hari. Apabila tidak ada kendala, maka akan lanjut oleh penyelenggara MUX lainnya.
Dalam pertemuan itu, Pemerintah Provinsi Bali melalui PJ Gubernur Bali mengungkapkan bahwa (Turyapada Tower-red) merupakan tower terpadu atau multifungsi. Turyapada Tower selain sebagai tower pemancar siaran televisi juga diharapkan menjadi destinasi wisata. Untuk itu, ia berharap agar aset Pemprov Bali yang bagus ini bisa segera di manfaatkan.
Pj Gubernur Bali Mahendra Jaya juga menyebut, masyarakat Bali khususnya Buleleng sangat menunggu beroperasinya Turyapada Tower, karena menjadi solusi blankspot siaran televisi yang selama ini harus menggunakan parabola tidak seperti di wilayah Denpasar pada umumnya hanya menggunakan antena biasa.
Sebelumnya, Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster yang merancang dan membangun Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Desa Adat Amerta Sari, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng tiada lain untuk pemancar baik televisi dan komunikasi digital, sekaligus menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah Provinsi Bali.
Tercatat telah ada televisi nasional dan pemancar komunikasi lainnya yang memanfaatkan tower ini untuk melayani komunikasi digital masyarakat Buleleng, Jembrana, dan di "Karangasem bagian barat". Karena selama berpuluh - puluh tahun, masyarakat Buleleng khususnya tidak mampu menikmati layanan tevelisi secara gratis seperti di wilayah Denpasar, Tabanan, Badung, Bangli, Gianyar, Klungkung, Karangasem, Jembrana. Masyarakat Buleleng kalau menonton bola dan siaran lainnya harus menggunakan antena parabola.
Wayan Koster juga pernah menyatakan, Turyapada Tower akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Bali Utara, dalam upaya menjaga keseimbangan pertumbuhan ekonomi di wilayah Bali Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Karena pembangunan Turyapada Tower juga berfungsi sebagai destinasi wisata, dengan memiliki fasilitas planetarium, sky walk, restoran putar, dan jembatan kaca hingga wahana outbond seperti flying fox.SB/REDAKSI
Bagikan