By GusAr
12 September 2019
SuratanBali.Com, DENPASAR – Kebakaran satu unit bus milik PT. Gapura Angkasa Cabang Denpasar yang usai mengangkut penumpang untuk boarding ke pesawat di area parkir Bandara I Gusti Ngurah Rai pada tanggal (6/9) lalu, mendapatkan perhatian dari Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace). Dimana Cok Ace langsung mengumpulkan para otoritas Bandara Ngurah Rai, diantaranya Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusra , GM PT Angkasa Pura, CO GM SBU Cabang Ngurah Rai, GM AirNav Indonesia di Denpasar guna melakukan koordinasi lebih lanjut di Ruang Kerjanya, Kamis (12/9).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali-Nusra Elfi Amir mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan investigasi terhadap kebakaran tersebut. Hasilnya, ditemukan lemahnya quality control pemeliharaan bus, hingga kurangnya pengetahuan pengemudi terkait penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) dalam situasi darurat.
"Setelah seharian penuh Inspektur Bandar Udara dibantu personel PT Angkasa Pura I dan Polsek KP3U Bandara Ngurah Rai melaksanakan investigasi dapat disimpulkan beberapa hal berikut berkaitan dengan kebakaran APB tersebut, meliputi lemahnya quality control terhadap pemeliharaan APB PT Gapura Angkasa, kurangnya kepatuhan terhadap regulasi terkait peralatan Ground Support Equipment (GSE) khususnya Apron Passanger Bus (APB), dan kurangnya pengetahuan pengemudi APB untuk menggunakan APAR dalam kondisi darurat," tuturnya.
Dari kesimpulan investigasi itu, Elfi mengatakan pihaknya telah mengeluarkan 4 rekomendasi yang wajib ditindaklanjuti. Di antaranya mengenai pedoman pemeliharaan bus angkutan penumpang di area bandara hingga peningkatan pengetahuan personel terkait penggunaan APAR. Menanggapi hal tersebut, Wagub Cok Ace menghimbau seluruh otoritas bandara agar selalu melakukan perawatan dan bahkan peremajaan terhadap kendaraan yang digunakan untuk melayani penumpang. “Saya tidak ingin hal ini terulang kembali, terlebih posisi bus terbakar tersebut dekat dengan terminal dan hal itu sangat membahayangan para penumpang, untuk itu saya minta selain dilakukan peremajaan juga dilakuka evaluasi dalam memarkirkan bus agar tidak terlalu dekat dengan terminal,” ungkap Cok Ace yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Bali tersebut.
Selain itu, Wagub Cok Ace juga menegaskan agar seluruh sopir yang mengoperasikan alat-alat yang berhubungan dengan penumpang harus diberikan pelatihan dengan baik, sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan para petugas tidak bingung lagi apa yang harus dilakukan untuk penanganan pertama. Ia berharap kedepan, selain pelayanan yang kita lakukan kepada penumpang lebih baik dari hari kehari, juga alat yang untuk mensuport pelayanan tersebut juga harus diperhatikan, sehingga pelayanan yang kita berikan akan menghasilkan pelayanan prima dan memberikan kepuasan serta keamanan pada para penumpang.SB/REDAKSI