SuratanBali.Com, BULELENG – Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta yang membuka secara resmi Buleleng Festival (Bulfest) 2025 pada, Senin (18/8) menyampaikan apresiasi atas upaya penanganan sampah yang dilaksanakan Pemkab Buleleng selama berlangsungnya Bulfest dan berkelanjutan ke depan, dalam mendukung program Pemprov Bali mewujudkan Bali bebas sampah.
“Jika berbicara sampah, kalau kita buang berarti kita mengalihkan masalah kepada orang lain. Maka atas tindak lanjut yang sudah dilakukan Pemkab Buleleng, saya ucapkan terima kasih. Semoga upaya ini tetap berlanjut secara konsisten,” harapnya.
Lebih lanjut, Giri Prasta mendorong pembangunan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di sembilan kecamatan dan 148 desa/kelurahan di Buleleng, terutama di wilayah yang belum memiliki, sehingga pengolahan sampah tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Selain itu, ia juga menyebut rencana pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di setiap kecamatan. Konsultasi dengan Bupati dilakukan untuk mencari solusi jangka panjang, termasuk pengelolaan sampah di TPA Bengkala.
“Ini semua untuk kita wariskan kepada anak cucu di Buleleng,” pungkas Wagub Giri Prasta.
Sebelumnya, Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, menyampaikan bahwa dalam penyelenggaraan Bulfest pihaknya melibatkan relawan sebanyak 135 orang yang bertugas mengumpulkan dan memilah sampah sesuai jenisnya, guna meminimalisasi pengolahan sampah di TPA.
Ia juga menekankan aspek keberlanjutan dalam Bulfest 2025, yang diwujudkan melalui penggunaan material ramah lingkungan. Salah satunya adalah patung topeng raksasa yang menjadi latar panggung utama, terbuat dari plastik daur ulang seberat 1,7 ton.
“Saya menyaksikan sendiri bagaimana mereka mengangkat patung ini. Penggunaan material daur ulang dan minimnya sampah ke TPA menjadi bukti nyata komitmen Buleleng dalam menggelar festival ramah lingkungan serta mendukung program Pemprov Bali dalam menangani sampah di Bali,” ujar Sutjidra.SB/**
Bagikan