SuratanBali.Com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan mendukung penuh adanya program "Spice Up the World yang bertujuan meningkatkan ekspor rempah melalui promosi Gastronomi Indonesia. Demikian disampaikan Wamendag Jerry saat memberikan sambutan pada penjajakan kesepakatan bisnis internasional (International Business Matching/IBM) "Celebes Legendary Spices" yang digelar secara daring hari Selasa (Anggara Paing Sungsang), 31 Mei 2022.
"Fokus ekspor tahun ini adalah diversifikasi produk dan pasar. Rempah-rempah Indonesia harus diakui dunia. Itu adalah tantangan kami untuk mempromosikan rempah-rempah Indonesia melalui banyak acara," ujar Wamendag.
Wamendag menyebutkan, empat strategi untuk mendorong ekspor rempah ke pasar global, yaitu pertama, terkait standar. Hal itu termasuk praktik pertanian yang baik, persyaratan teknis, dan spesifikasi produk. Eksportir Indonesia harus memenuhi standar internasionaluntuk memastikan kualitas yang prima dan konsisten.
Kedua, menjadi organik. Sebab, saat ini perilaku konsumen bergeser ke arah produk organik dan berkelanjutan.
"Saya percaya rempah-rempah Indonesia memiliki potensi dalam kategori organik dan berkelanjutan," kata Wamendag.
Ketiga, penjenamaan (branding). Penjenamaan diharapkan dapat meningkatkan kreativitas para pelaku usaha untuk mengikuti permintaan global.
Terakhir, terkait promosi, Kementerian Perdagangan memiliki 46 perwakilan dagang di kota-kota besar dunia yang bertugas mempromosikan ekspor Indonesia dan bekerja sama dengan para importir dan distributor.
"Saya mengajak kita semua ikut mempromosikan dan meningkatkan kesadaran tentang indikasi Geografis (IG). IG merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan ekspor dan menciptakan penjenamaan.
Beberapa rempah-rempah Indonesia yang sudah terdaftar IG antara lain, lada Muntok, pala Siaw, kayu manis Koerintji, vanili Alor, dan masih banyak lagi,"ajak Wamendag.Para pelaku usaha diharapkan dapatmeningkatkan produktivitasnya dan kinerja ekspor dengan menghasilkan lebih banyak produk bernilai tambah. Sektor industri rempah-rempah yang kuat di Indonesia memerlukan kreativitas, teknologi, dan sinergidari berbagai pihak.SB/REDAKSI